Jokowi Minta Penyebab Tabrakan KRL Maut Harus Dihukum
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Joko Widodo meminta penegakan hukum dalam kasus kecelakaan Kereta Rel Listrik dengan tanki BBM, di Bintaro Permai, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, dilakukan secara tegas. Menurutnya, pihak yang bersalah dalam insiden yang mengakibatkan tujuh korban jiwa itu harus diproses hukum.
"Ini juga jelas harus tegas, penegakan hukum," kata Jokowi di lokasi kejadian, Senin (9/12) malam.
Menurutnya, siapapun yang melintas di rel kereta api ketika sudah mendengar suara atau sinyal harus berhenti. Apalagi, ketika palang pintu sudah diturunkan. "Siapapun, entah itu gubernur, entah itu wali kota, menteri siapapun harus berhenti," ujar bekas Wali Kota Solo itu.
Jokowi menambahkan, insiden kecelakaan di Bintaro itu jelas merupakan kesalahan fatal. Karenanya, proses hukum harus dijalankan.
"Kuncinya di penegakan hukum. Keliru kayak gini, sudah keliru. Harus tangkap kalau sudah kayak gitu, harus itu," paparnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Gubernur DKI Joko Widodo meminta penegakan hukum dalam kasus kecelakaan Kereta Rel Listrik dengan tanki BBM, di Bintaro Permai, Pesanggarahan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS