Jokowi Minta Promosi Wisata Sumba Dikelola Lebih Modern
"Itu adalah simbol napas kehidupan," tambah Jokowi.
Jokowi menambahkan, setiap suku dan daerah memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Karena itu, dia meminta Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba harus dibuat secara berkelanjutan.
Dengan begitu, tingkat kunjungan wisatawan tetap berlangsung meski tidak ada festival.
Dia berharap kegiatan tersebut dikelola secara modern dan dipublikasikan lebih gencar di media sosial.
Misalnya, mengundang para blogger datang ke Sumba untuk membantu promosinya.
"Kalau perlu cari sutradara film, baik nasional maupun internasional yang mau produksi filmnya dengan latar belakang keindahan Sumba supaya NTT makin terkenal di mancanegara," ucap Jokowi.
Sebelum meninggalkan Lapangan Galatama, Jokowi menyaksikan atraksi budaya, parade kuda, proses tenun ikat, serta menyapa dan berswafoto dengan masyarakat. Bahkan, dengan mengenakan pakaian adat Sumba, suami Iriana sempat naik kuda Sandelwood.
Presiden Joko Widodo menikmati langsung keunikan budaya di Sumba Barat Daya saat menghadiri Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!