Jokowi Minta Rupiah tak Hanya Dibandingkan Dengan Dolar AS
Rabu, 07 Desember 2016 – 07:17 WIB
’’Bukan hanya karena faktor harga yang meningkat, tapi jumlah riilnya juga naik,’’ katanya di sela-sela Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta kemarin (6/12).
Sejak akhir Oktober 2016 lalu, rupiah memang sempat terpukul karena ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed).
Ditambah, pilpres AS memenangkan Trump sebagai presiden.
Capital outflow pun mencapai sekitar USD 2,3 miliar.
Namun, ketika pelaku asing melarikan dana ke luar, domestik justru menyuplai valuta asing (valas).
Pasar kini berekspektasi bahwa rupiah menguat seiring penambahan likuiditas di akhir tahun.
Sebab, banyak dana repatriasi yang kembali ke Indonesia pada bulan ini.
BI memprediksi pada Desember ada dana repatriasi Rp 100 triliun yang masuk ke Indonesia.
JAKARTA – Rupiah terus menunjukkan keperkasaannya. Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Selasa (6/12) kemarin menunjukkan,
BERITA TERKAIT
- Bank bjb Raih Digital Banking Award 2024 dari Investortrust
- Re.Search Gelar Puncak Acara Innovation Lab 2024
- BNI Emerald Center Manjakan Nasabah Premium dengan Konsep Baru
- Perusahaan Tambang Harus Memberikan Dampak Positif Kepada Masyarakat
- PPN 12 Persen Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
- Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional