Jokowi Minta Ulama dan Rakyat Jangan Mau Dipecah Belah

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya di depan 10 ribu ulama, habib, dan rakyat dalam acara yang digagas Partai Kesatuan Bangsa (PKB) di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (12/11).
Dia mengemukakan bahwa sistem yang dianut negara adalah Bhineka Tunggal Ika.
Setiap warga negara, apapun latar belakangnya, harus diterima.
"Sistem ketatanegaraan kita menghargai dan menjamin kemajemukan dan kebhinekaan itu. Dan tugas kita menjaga. Coba kita lihat berkaitan dengan seni budaya. Mungkin lebih empat ribu tari daerah jika dikumpulkan," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu dalam pidatonya.
Dia menyampaikan, keragaman ini harus diterima setiap warga negara, tanpa terkecuali.
Tanpa itu, maka Indonesia akan mudah terpecah belah.
"Ujung Pulau Natuna, utara di Miangas, timur wamena, semuanya berbeda-beda. Adatnya beda, bahasanya beda. Dan tugas kita merawat dan menjaga. Saya sebagai presiden, kita semuanya menjaga. Prinsip-prinsip dalam Pancasila tetap utuh. Harus tetap utuh. Kalau tidak, tidak bisa dibayangkan," kata Jokowi.
Jokowi juga menyinggung soal demonstrasi 4 November silam.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya di depan 10 ribu ulama, habib, dan rakyat dalam acara yang digagas Partai Kesatuan Bangsa (PKB)
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg