Jokowi Mulai Bosan Ditanya soal Grasi Terpidana Narkoba
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo konsisten dengan sikapnya untuk tidak memberikan pengampunan bagi terpidana kasus narkoba. Ia mengakui, memang banyak tekanan dari dunia internasional namun jawabannya masih akan sama soal tekanan tersebut.
Presiden pun meminta tak ada lagi yang mengharapkan penjelasannya yang sama soal penolakan pemberian grasi.
"Memang harus saya sampaikan, banyak sekali tekanan-tekanan dari dunia internasional. Tapi ini kedaulatan hukum kita. Sudah berkali-kali saya katakan, ini kedaulatan hukum kita. Jangan saya ulang lagi," tegas Jokowi usai menghadiri kegiatan di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (12/3).
Terkait beberapa surat yang dikirim sejumlah tokoh internasional padanya, presiden mengaku belum mendapatkannya. Meski demikian, sikapnya masih akan tetap sama yaitu dengan menolak berbagai tawaran.
Jokowi juga menampik bahwa Australia mengirim perwakilan khusus untuk melobi pemerintah Indonesia. "Enggak ada yang kontak langsung saya, kecuali PM (Tony) Abbott sudah 2 minggu lalu," sambungnya.
Soal jadwal eksekusi mati, presiden mengaku belum mengetahuinya. "Tanyakan pada eksekutor di jaksa agung. Itu sudah masalah teknis tanyakan ke jaksa agung," tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo konsisten dengan sikapnya untuk tidak memberikan pengampunan bagi terpidana kasus narkoba. Ia mengakui, memang banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Truk Bawa Pendukung Paslon Bupati Tolikara Terbalik, 5 Orang Tewas, Lainnya Luka-Luka
- Terbukti Korupsi Proyek Kereta Api, 2 Mantan Kepala Balai KA Ini Divonis Penjara Sebegini
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana