Jokowi Mulai Kesulitan Atasi Banjir

Jokowi Mulai Kesulitan Atasi Banjir
Jokowi Mulai Kesulitan Atasi Banjir
Meski banjir mulai surut, bukan berarti aktivitas warga yang terdampak ikut normal kembali. Hingga kemarin, tercatat 45.954 jiwa masih bertahan di lokasi pengungsian. Rata-rata, mereka bertahan karena rumahnya masih terendam atau masih perlu pembersihan bagi kawasan yang telah surut airnya.

Hingga kemarin, BNPB mencatat banjir Jakarta membawa dampak bagi 100.274 KK atau 245.119 jiwa. Pengungsi sendiri masih menyebar di seluruh wilayah Jakarta. Nyaris separonya berada di wilayah Jakarta barat, yakni sebanyak 22.315 jiwa. Kemudian disusul Jakarta Utara (17.237), Jakarta Timur (1.442), Jakarta Pusat (1.268), dan Jakarta Selatan (430).

Ratusan perahu karet dan truk dikerahkan untuk evakuasi, distribusi logistik dan kebutuhan dasar, serta sarana transportasi masyarakat untuk melalui genangan air. "Logistik mencukupi untuk semua kebutuhan pengungsi," tegasnya.

Meski begitu, Sutopo tetap mengapresiasi upaya dari kalangan non pemerintah yang telah ikut memberikan bantuan kemanusiaan bagi para korban. Untuk jumlah korban meninggal, hingga kini laporan yang masuk ke BNPB mencapai 20 orang. Rata-rata, mereka meninggal bukan akibat terseret arus. Melainkan, tersengat arus listrik saat berada di rumah atau lokasi-lokasi yang terendam banjir. Ada pula yang meninggal akibat menghirup gas karbonmonoksida dari genset di ruang tertutup. Sebagian kecil lagi hanyut, termasuk dua korban yang ditemukan terjebak di basement gedung UOB Plaza.

JAKARTA-Banjir di kawasan Pluit, Jakarta Utara, benar-benar membuat Gubernur DKI Jakarta Jokowi kewalahan. Aparat juga kesulitan mengatasi banjir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News