Jokowi: Negara Kita Punya Problem Besar
Dua hal di atas, yaitu industri berorientasi ekspor dan tingkat kandungan lokal yang tinggi sangat diapresiasi presiden. Dia juga ingin segera mengetahui rencana ke depan Yamaha Indonesia dalam mengembangkan industrinya di Tanah Air.
Bahkan, Jokowi juga meminta Yamaha menginformasikan kepadanya mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi dalam berinvestasi dan berusaha di Indonesia. Presiden ingin industri apa pun yang memiliki orientasi ekspor dan mampu menggerakkan perekonomian lokal harus diberikan ruang untuk terus mengembangkan usahanya.
"Investasi-investasi yang orientasinya ekspor, yang konten lokalnya tinggi, kalau tidak kita berikan ruang yang sebesar-besarnya itu keliru besar. Oleh sebab itu, tadi saya sampaikan kalau menteri tidak memberikan perhatian ya saya akan beri perhatian sendiri," tandasnya.
Hadir mendampingi Kepala Negara ketika itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(fat/jpnn)
Ini kandungan lokalnya sangat tinggi. Investasi-investasi seperti inilah yang terus kita cari, karena ekspor tapi bahan bakunya dari impor.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- Kanwil Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas KITE untuk PT Polyplex Films Indonesia
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Kanwil Bea Cukai Jatim II Dorong UMKM untuk Berkontribusi dalam Rantai Pasok Global