Jokowi Nomorduakan Prostitusi Tanah Abang
jpnn.com - JAKARTA - Selain sepi pengunjung, keluhan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang lainnya terkait gedung Blok G adalah prostitusi. Lokasi Blok G Pasar Tanah Abang yang dekat dengan area 'bongkaran' dikhawatirkan akan membawa sial bagi usaha mereka.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampaknya tidak terlalu khawatir akan masalah tersebut. Menurutnya, masalah itu bisa diselesaikan lain waktu.
"Urusan kedua itu nanti, rampungin PKL dulu satu-satu. Kalau dalam waktu yang sama enggak mungkin," kata Jokowi di Jakarta, Senin (12/8).
Jokowi memastikan, ke depannya seluruh masalah di Tanah Abang akan diselesaikan. Tapi untuk saat ini yang terpenting adalah PKL harus disingkirkan dari badan jalan.
Lebih lanjut Jokowi mengaku tidak percaya dengan berbagai alasan keberatan yang dilontarkan oleh segelintir PKL. Pasalnya, lanjut jokowi, fakta di lapangan menunjukkan antusiasme pedagang untuk masuk ke Blok G Tanah Abang.
"Blok G saja sudah penuh," tandas mantan Wali Kota Surakarta ini.
Tanah kosong milik PT KAI didekat Stasiun Tanah Abang atau yang lebih dikenal dengan nama "bongkaran" selama ini terkenal sebagai pusat prostitusi di kawasan Tanah Abang. Di tempat itu puluhan PSK menjajakan diri dengan harga terjangkau bagi para pekerja kasar dan buruh yang jadi target pasar mereka.
Area seluas 3 hektar itu terletak tidak jauh dari gedung blok G. Bahkan kabarnya, sebelum direvitalisasi para PSK bongkaran kerap melayani pelanggannya di sana.
JAKARTA - Selain sepi pengunjung, keluhan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang lainnya terkait gedung Blok G adalah prostitusi. Lokasi Blok G Pasar
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS