Jokowi: Pak Ahok Duitnya Memang Gede
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta sejumlah daerah untuk bekerja lebih keras lagi memanfaatkan anggaran pembangunan daerah.
Ya, masih banyak daerah yang pemanfaatan atau serapan anggarannya rendah. Salah satunya, bahkan disebut Jokowi pertama kali adalah DKI Jakarta.
Daerah ibu kota merupakan daerah dengan tingkat serapan anggaran terendah dibanding provinsi lainnya. "Pak Ahok, duitnya memang gede tapi nyimpennya juga gede. Masih ada Rp 13,9 triliun (dana yang tersimpan). Ini harus dikeluarkan," ujar Jokowi ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2016, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/8).
Setelah Jakarta, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua dalam penyerapan anggaran terendah dengan total dana sebesar Rp 8,034 triliun yang masih tersimpan di dalam rekening bank.
Selanjutnya diikuti Jawa Timur dengan total Rp 3,9 trilun, Riau Rp 2,86 triliun, Papua Rp 2,59 triliun, Jawa Tengah Rp 2,46 triliun, Kalimantan Timur Rp Rp 1,57 triliun, Banten Rp 1,52 triliun, Bali Rp 1,4 triliun, dan Aceh Rp 1,4 triliun.
"Tolong ini segera dikeluarkan agar segera beredar di masyarakat. Tapi ikuti prosedur jangan main keluarkan saja," pinta Jokowi.
Tak hanya tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota pun tak luput dari teguran Jokowi. Kabupaten dengan tingkat serapan terendah yakni, Bogor, Badung, Bandung, Bekasi, Tanah Laut, Kediri, Berau, dan Nias.
Sedangkan untuk daerah kota yakni, Medan, Surabaya, Tangerang, Cimahi, Depok, Magelang, Tangerang Selatan, Serang, dan Mojokerto.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta sejumlah daerah untuk bekerja lebih keras lagi memanfaatkan anggaran pembangunan daerah. Ya, masih banyak
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak