Jokowi Pantas Disebut 'Little Soekarno', Jika...

Jokowi Pantas Disebut 'Little Soekarno', Jika...
Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Bandung dan Jakarta, yang diikuti puluhan negara diharapkan bukan sekadar seremonial belaka. Namun juga meninggalkan jejak sejarah perjuangan yang memiliki makna ideologis sejalan dengan Nawa Cita.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi Senin (20/4) di Jakarta. Ia menilai secara isu KAA saat ini sudah tidak kontekstual atau tak nyambung dibandingkan KAA 1955 yang berusaha menjadi kekuatan sendiri di tengah pertentangan Blok Timur dan Barat.

"Blok Timur sudah bubar jalan. Mau digiring Selatan-Selatan juga tidak pas," ungkap Fahmi.

Namun, ia menambahkan, dari semangatnya masih relevan melawan penjajahan jika KAA nanti tetap komitmen menentang penjajahan dan mampu hasilkan dukungan kemerdekaan Palestina.

Karenanya, Fahmi mengharapkan KAA ini menjadi momen emas Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, mengambil peran internasional.

Sekaligus mewujudkan janji kampanye pilpres dan semangat Nawacita untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Bahkan, kata dia, tambah lebih baik jika berencana membuka kedutaan besar Indonesia di Palestina mengikuti puluhan negara yang telah membuka disana.

Menurutnya, dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina bukan karena Palestina itu umat Islam, tapi mengikuti garis Soekarno menentang segala bentuk penjajahan oleh negara manapun.

"Jokowi layak disebut "Little Soekarno" jika KAA saat ini menegaskan dukungan kemerdekaan Palestina tanpa syarat," ujar Fahmi.

JAKARTA - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Bandung dan Jakarta, yang diikuti puluhan negara diharapkan bukan sekadar seremonial

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News