Jokowi Pantau Proses Disinfektan di Masjid Istiqlal

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melihat proses disifektan yang dilakukan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (13/3). Disifektan itu dilakukan dalam rangka membersihkan masjid tersebut dari virus Corona.
Sebanyak 15 personel gabungan dari Palang Merah Indonesia, Gegana dan TNI, ikut dalam menyemprotkan disifektan itu. Terlihat 15 personel itu menggunakan pakaian hazmat.
Para petugas pun menggulung sajadah masjid. Selain itu, mereka menyemprotkan disifektan itu mulai dari tempat imam.
Menteri Agama Fachrul Razi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, turut mendampingi Presiden Jokowi melihat proses penyemprotan disifektan itu. Ada juga Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Alhamdulillah tadi saya Menag, Menkes dan Imam Besar dengan Bapak Menteri lainnya mendampingi Bapak Presiden untuk menyaksikan satu upaya menggulung semua karpet yang ada di Masjid Istiqlal ini, kemudian menyemprotkan dengan antiseptik. Dan ini upaya kami membuat masjid ini lebih baik atau lebih steril," kata Fachrul.
Fachrul mengharapkan kegiatan ini membuat semua bibit-bibit penyakit menghilang.
"Dan kami ke depan sekarang sedang akan melakukan imbauan untuk semua masjid melakukan hal yang sama," kata dia. (tan/jpnn)
Sekarang sedang akan melakukan imbauan untuk semua masjid melakukan hal yang sama.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk