Jokowi Pastikan Ekonomi Negara Tak Terpengaruh Politik
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo langsung menyinggung kondisi perekonomian nasional di tahun politik 2018-2019 ketika menjadi keynote speech dalam Sarasehan ke-2 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (12/12).
Diakui Jokowi -sapaan Presiden- menjelang 2018-2019, semakin banyak pihak yang bertanya-tanya akan seperti apa ekonomi Indonesia di tahun politik tersebut.
"Dan banyak yang bicara, dunia usaha akan mengambil posisi wait and see, menunggu dan mengamati. Tapi pertanyaan saya sekarang, kalau mau wait and see sampai kapan?" ucap Kepala Negara.
Dia pun mengulas perjalanan pesta demokrasi nasional dimulai dari Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, pilkada serentak 2015-2016.
Ketika itu, dunia usaha menurutnya, masih dalam posisi wait and see.
"2018 ada 171 pilkada wait and see lagi, 2019 ada pilpres, apa mau wait and see lagi?" kata Jokowi melontarkan pertanyaan bernada sindiran.
Karenanya mantan gubernur DKI Jakarta itu memberikan pemahaman bahwa pemerintah dan dunia usaha harus bersama-sama menghilangkan persepsi negatif tentang situasi politik terhadap ekonomi.
"Saya kira yang politik berjalanlah politik, yang ekonomi berjalanlah ekonomi. Menurut saya, kontestasi politik, 0,2-0,3 persen itu justru ada belanja spanduk, kaos, sembako, justru naik. Tapi yang ngomong bukan saya, ekonom juga, Pak Darmin," jelas mantan pengusaha mebel ini.
Presiden Joko Widodo mengajak dunia usaha membiarkan politik dan ekonomi berjalan seimbang.
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi