Jokowi Pelajari Smart Tunnel demi Deep Tunnel
Sabtu, 15 Juni 2013 – 15:09 WIB
Secara khusus, Jokowi juga mendatangi kantor pengelolaan smart tunnel dan monorel di KL kemarin. Setelah menerima pemaparan dari pengelola, Jokowi mengungkapkan optimistisnya untuk bisa menyelesaikan persoalan banjir jika proyek deep tunnel dilaksanakan. ''Sekarang tinggal keputusan politiknya saja, mau atau tidak. Kalau DPRD setuju, kita bisa realisasikan,'' katanya kepada wartawan.
Soal dana pembangunan, dia optimistis tidak akan bermasalah. Sebab, anggaran yang dikeluarkan bisa break even point sekitar enam tahun. ''Dengan jangka waktu yang singkat seperti itu, saya yakin banyak pihak swasta yang siap mendanai,'' sambungnya.
Menurut Jokowi, jika ingin Jakarta bebas banjir, deep tunnel merupakan pilihan yang realistis. Soal dana yang besar, dia menilai bahwa itu bergantung bagaimana cara pandangnya. ''Kalau kita hitung dampak banjir kemarin, kerugiannya mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Dana sebesar itu tentu sudah cukup untuk membangun deep tunnel,'' ujarnya.
Sementara itu, monorel juga diharapkan bisa segera terealisasi dalam waktu dekat. ''Minggu mendatang mungkin sudah ditandatangani dan dimulai pelaksanaannya,'' tuturnya.
KUALA LUMPUR - Kunjungan kerja Gubernur DKI Joko Widodo ke Kuala Lumpur (KL), Malaysia, benar-benar dimanfaatkan untuk belajar menata kota. Selain
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS