Jokowi Peringatkan Amerika: Gangguan di Asia Tenggara Bisa Mengacaukan Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa segala gangguan yang terjadi di Asia Tenggara dapat mengacaukan ekonomi dan keamanan global.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi setelah mendampingi Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-AS di Jakarta, Rabu.
“Presiden juga menyampaikan bahwa stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama,” ucap Retno kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Pernyataan Jokowi itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik. Perebutan pengaruh itu dikhawatirkan mengancam kestabilan dan perdamaian di kawasan.
Dalam pertemuan puncak itu, Presiden Indonesia sebagai koordinator ASEAN–AS juga menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN-AS tidak hanya menguntungkan ASEAN, tetapi juga menguntungkan Amerika Serikat.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan bahwa semua mitra harus mendukung sentralitas ASEAN dan menjauhkan persaingan yang tidak sehat, kata Retno.
Presiden juga menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN–AS perlu diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan mengatasi perubahan iklim tanpa menghambat pembangunan negara-negara berkembang.
Sementara itu, AS yang dipimpin oleh Wakil Presiden Kamala Harris menyatakan bahwa Washington memiliki komitmen yang kuat terhadap Asia Tenggara dan Indo-Pasifik, dan mendukung sentralitas ASEAN.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan bahwa semua mitra harus mendukung sentralitas ASEAN dan menjauhkan persaingan yang tidak sehat
- Percaya Diri Didukung Jokowi, Ridwan Kamil Yakin Bakal Menang
- Ridwan Kamil Ungkap Dapat Semangat dari Prabowo dan Jokowi Sebelum Kampanye Akbar
- Jokowi Siap Turun Gunung demi Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Tunggu Tangggal Mainnya
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza
- Bertemu Joe Biden, Prabowo Janji Perkuat Hubungan Indonesia-Amerika Serikat
- Perihal Dukungan Prabowo-Jokowi untuk Luthfi-Yasin, Pengamat Singgung Keberlanjutan Program Pemerintah di Jateng