Jokowi Perlu Belajar dari Cara SBY Raup Dukungan
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, menilai dukungan politik terhadap Presiden hingga saat ini masih minim. Opsi memperluas dukungan politik perlu agar Jokowi memiliki banyak pilihan dan sumber dukungan.
”Belajar pengalaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Red), dia kuat karena dukungannya luas,” ujar Qodari saat menjadi pembicara sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.
Sebagai pengikat dukungan politik, kompensasinya adalah posisi di kabinet. Qodari menilai politik semacam itu lumrah terjadi di Indonesia. Presiden Jokowi tidak perlu terlalu larut dalam isu profesionalisme menteri karena hasilnya terbukti tidak efektif selama ini.
”Tidak perlu high profile lagi, harus profesional, karena presiden sekarang sudah merasakan pahitnya tidak mendapat dukungan politik,” ungkapnya.
Terkait dengan masa reshuffle, Qodari tidak sependapat jika harus dilakukan saat ini. Menurut dia, orang yang melakukan kesalahan perlu diberi waktu untuk memperbaiki diri.
”Minimal (perbaikan) tiga bulan, maksimal enam bulan. Kalau tidak perform, harus diganti,” tegasnya. (bay/c7/fat)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, menilai dukungan politik terhadap Presiden hingga saat ini masih minim. Opsi memperluas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati