Jokowi Perlu Belajar dari Cara SBY Raup Dukungan

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, menilai dukungan politik terhadap Presiden hingga saat ini masih minim. Opsi memperluas dukungan politik perlu agar Jokowi memiliki banyak pilihan dan sumber dukungan.
”Belajar pengalaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, Red), dia kuat karena dukungannya luas,” ujar Qodari saat menjadi pembicara sebuah diskusi di Jakarta, kemarin.
Sebagai pengikat dukungan politik, kompensasinya adalah posisi di kabinet. Qodari menilai politik semacam itu lumrah terjadi di Indonesia. Presiden Jokowi tidak perlu terlalu larut dalam isu profesionalisme menteri karena hasilnya terbukti tidak efektif selama ini.
”Tidak perlu high profile lagi, harus profesional, karena presiden sekarang sudah merasakan pahitnya tidak mendapat dukungan politik,” ungkapnya.
Terkait dengan masa reshuffle, Qodari tidak sependapat jika harus dilakukan saat ini. Menurut dia, orang yang melakukan kesalahan perlu diberi waktu untuk memperbaiki diri.
”Minimal (perbaikan) tiga bulan, maksimal enam bulan. Kalau tidak perform, harus diganti,” tegasnya. (bay/c7/fat)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, menilai dukungan politik terhadap Presiden hingga saat ini masih minim. Opsi memperluas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB
- Polri Buka Seleksi Bintara, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Rosan Roeslani Ditunjuk Jadi Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaannya
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan