Jokowi: Pers Bagian Penting Dalam Pembangunan Negara
![Jokowi: Pers Bagian Penting Dalam Pembangunan Negara](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/02/10/3c9ed88ecb36adf651ccd35b82540ba0.jpg)
jpnn.com - jpnn.com - Pers merupakan bagian penting dalam pembangunan negara, namun media kini dihadapkan dengan sebuah tantangan besar yakni hadirnya Media Sosial (Medsos).
Demikian dikatakan Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2017 yang juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di lapangan Tantui, Kota Ambon, Maluku, Kamis (9/2/2017).
Hari Pers Nasional tahun 2017 kali ini mengambil tema “Pers dan Rakyat Maluku Bangkit dari Laut”. Rangkaian HPN 2017 di Kota Ambon diawali dengan beberapa kegiatan di antaranya, pembukaan pameran atau expo, acara Talkshow IKWI, Seminar inovasi pelayanan publik dan Konferensi kerja nasional pengurus PWI Pusat dan PWI daerah serta diskusi publik HPN.
Presiden Jokowi mengatakan Medsos kini digandrungi banyak orang, mulai kalangan masyarakat, pejabat pemerintah daerah dan pusat hingga presiden.
“Semuanya bermain Medsos, ada yang senang main Twitter, Instagram, Path, Facebook, semuanya gandrung media sosial,” ujarnya.
“Sementara satu per satu media arus utama yang tidak mampu bersiasat dan beradaptasi mulai berguguran, ini kecenderungan di seluruh dunia, dan kita harapkan di Indonesia tidak terjadi,” tutur Jokowi menambahkan.(fri/jpnn)
Pers merupakan bagian penting dalam pembangunan negara, namun media kini dihadapkan dengan sebuah tantangan besar yakni hadirnya Media Sosial (Medsos).
Redaktur & Reporter : Friederich
- Peringati Hari Pers Nasional, Wahana Gelar Servis Motor Honda Gratis
- Hari Pers Nasional 2025 Jadi Momen Spesial Bagi Umi Sjarifah, Ini Sebabnya
- Peringati HPN 2025, Waka MPR: Pers Berintegritas Mampu Mewujudkan Kemandirian Bangsa
- Peringatan HPN 2025, Pertamina Bersama Pers Tegaskan Mendukung Kemandirian Bangsa
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung