Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto, Bukan Semata Alasan Giliran
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi menyodorkan nama Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR.
Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menilai memang sudah saatnya jabatan panglima TNI diserahkan kepada TNI AU.
Bukan semata-mata alasan giliran, melainkan untuk mengikuti visi presiden dan perkembangan doktrin militer global yang semakin banyak berubah.
Menurut catatan, kali terakhir Marsekal AU menjadi Panglima TNI terjadai hampir 12 tahun lalu. Pada 13 Februari 2006, Marsekal Djoko Suyanto dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Edriartono Sutarto.
Setelah era Djoko yang menjabat selama 22 bulan, panglima TNI berganti empat kali tiga dari AD dan satu kali dari AL.
Connie menuturkan, di tangan seorang marsekal, TNI diharapkan lebih mampu mengikuti visi poros maritim dunia yang digagas dan dijalankan presiden tiga tahun belakangan.
Mengapa bukan TNI AL? ’’Pergerakan kapal-kapal TNI AL harus mendapatkan perlindungan. Dan perlindungan itu datangnya dari udara,’’ lanjutnya.
Visi poros maritim dunia mengharuskan Indonesia memperkuat angkatan laut bila ingin mampu bersaing dengan negara lainnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto calon tunggal Panglima TNI. Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie menilai, ini bukan semata-mata alasan giliran.
- Menjanjikan Hal Keren dari Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di IKN
- Nusantara Baru Indonesia Maju, Menko Hadi Yakini Komitmen Prabowo Lanjutkan IKN
- Hadi Tjahjanto Pastikan Situasi di Papua Sudah Kondusif
- Menko Polhukam Sebut Masa Tugas Satgas BLBI Bakal Diperpanjang
- Terima Panitia Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024, Menko Hadi Singgung Bahaya Judi Online
- Menko Polhukam Meyakini GIT Bakal jadi Pioneer Pembangunan Karakter Masyarakat Tertib