Jokowi Reshuffle Kabinet Senin Kemarin, Pengamat: Demi Kepentingan Transisi Pemerintahan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Public Institute Karyono Wibowo menanggapi terkait perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo menjelang akhir masa jabatannya.
Menurutnya, reshuffle kabinet yang dilakukan pada Senin (19/8) kemarin bagian dari upaya Jokowi untuk mempersiapkan transisi pemerintahan yang lebih mulus menuju era kepemimpinan baru.
"Reshuffle itu untuk kepentingan transisi, sinkronisasi masa pemerintahan lama ke pemerintahan baru," kata Karyono kepada wartawan seperti dikutip Rabu (21/8).
Dia mengatakan langkah reshuffle pada Senin kemarin demi mewujudkan transisi mulus sudah dilakukan melalui penunjukkan Wamenkeu pada Juli kemarin.
"Seperti wamenkeu itu, kan, dalam rangka sinkronisasi peralihan pemerintahan lama ke pemerintahan baru," kata Karyono.
Dia melanjutkan dalam reshuffle kabinet pada Senin kemarin menunjukkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengakomodasi kekuatan pendukung Presiden terpilih RI Prabowo Subianto.
"Kan, beberapa masuk, ya, misalnya, Menteri Gukum dan HAM Supratman itu dari Gerindra, itu tujuannya untuk mensinkronisasi pemerintahan lama ke pemerintahan baru," ungkap dia.
Presiden RI Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin kemarin melaksanakan reshuffle kabinet dan melantik tiga kepala badan.
Direktur Indonesia Public Institute Karyono Wibowo mengungkapkan penilaian terhadap reshuffle kabinet yang dilakukan pada Senin (19/8). Seperti apa itu?
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet
- Jazilul Fawaid: Presiden Prabowo Telah Buktikan Penertiban Menteri
- Kabar Prabowo Reshuffle Kabinet Rabu Ini, Ketua MPR Singgung Kewenangan Presiden
- Bakal Dilantik Jadi Mendiktisaintek, Prof. Brian Tiba di Istana Negara
- 4 Menteri yang Layak jadi Korban Reshuffle Kabinet
- Raja Kecil jadi Soal, Prabowo Dipandang Sebelah Mata