Jokowi Salah Besar Andai Setop Megaproyek Jalur KA Trans-Kalimantan

Menurut mantan Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah itu, pada tahap awal, kereta api hanya diperuntukkan mengangkut batu bara. Itu lantaran Kementerian Perhubungan hanya mengeluarkan izin kereta khusus.
Meski begitu, ke depan akan difungsikan untuk mengangkut sumber daya alam lain dan penumpang. Lantas berapa tahun selepas operasional mulai mengarah ke angkutan penumpang?
“Kalau tidak ada kendala, 10 hingga 15 tahun (setelah operasional 2019),” sebut dia.
Bila menilik hal itu, maka pada 2029 telah bisa digunakan sebagai jalur kereta api penumpang.
Sejak 2010 hingga sekarang, dana yang sudah digelontorkan mencapai Rp 190 miliar. Rupiah itu terang dia, dialokasikan untuk berbagai hal. Di antaranya, penelitian, survei lapangan, foto udara dan pemberian beasiswa kepada 50 orang ke Rusia.
Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim Merah Johansyah mengatakan, ada tiga aspek yang perlu dilihat dari adanya proyek kereta api itu.
Yakni kerusakan ekologi, kebutuhan dan terakhir, aspek aspirasi serta partisipasi. Itu mesti dipikirkan dari awal. Jangan sampai katanya, ketika proyek itu rampung lantas muncul dampak kerusakan, duit negara harus dirogoh untuk menanggungnya.
“Lagi pula apa memang itu betul-betul memenuhi kebutuhan. Itu belum terjawab,” ujar Merah.
SAMARINDA - Megaproyek jalur kereta api Trans-Kalimantan terancam dihentikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski begitu, PT Kereta Api Borneo selaku
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan