Jokowi Sampai Berikan Tugas Khusus Buat Yasonna dan Syafruddin
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menegaskan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, harus memegang peran sentral dalam pemberantasan korupsi.
Lewat media sosialnya, Jokowi mengatakan KPK harus didukung dengan kewenangan dan kekuatan yang memadai. "Harus lebih kuat dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain dalam pemberantasan korupsi," tutur Jokowi di Instagram jokowi.
Pak Jokowi juga secara tegas menolak sejumlah substansi di rancangan revisi UU KPK (Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi). Namun, dia setuju lembaga antirasuah itu punya Dewan Pengawas dan bisa menghentikan perkara alias SP3.
"Terhadap beberapa isu lain, saya juga memberikan catatan dan memiliki pandangan yang berbeda dengan substansi yang diusulkan oleh DPR. Perihal keberadaan dewan pengawas. Ini memang perlu, karena semua lembaga negara, presiden, MA, DPR, bekerja dalam prinsip check and balances. Saling mengawasi," ucap Jokowi.
Untuk lebih fokus mengurai polemik KPK ini, Jokowi juga secara khusus menugaskan dua menterinya yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Menteri PANRB Syafruddin menyampaikan sikap terkait revisi UU KPK inisiatif DPR.
"Karena itulah, saya menugaskan Menteri Hukum dan HAM dan Menteri PANRB untuk menyampaikan sikap dan pandangan pemerintah terkait substansi-substansi di revisi Undang-Undang KPK inisiatif DPR," kata Jokowi. (adk/jpnn)
Jokowi mengatakan KPK harus lebih kuat dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain dalam pemberantasan korupsi.
Redaktur & Reporter : Adek
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin