Jokowi Sebaiknya Tak Ajak Gerbong Prabowo ke Kabinet
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menilai, presiden terpilih hasil Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi), sebaiknya tak mengajak gerbong parpol pendukung Prabowo masuk dalam kabinet pemerintahan mendatang.
Alasan Ari, dalam demokrasi yang sehat dibutuhkan kelompok oposisi untuk mengontrol jalannya roda pemerintahan.
Selain itu, juga sebagai bentuk apresiasi Jokowi terhadap partai politik pendukungnya, yang telah bekerja keras selama masa kampanye Pilpres 2019 berlangsung.
BACA JUGA: 11 Tokoh Muda Calon Menteri Kabinet Jokowi
Jokowi harus menyeimbangkan sinergitas kader partai yang mumpuni dengan kebutuhan profiling kabinet mendatang yang sarat dengan tantangan.
"Istilahnya, kader-kader partai pengusung Jokowi-Amin saja sudah full, mengapa juga harus menarik kader partai lain yang kemarin jelas-jelas 'membantai' dan 'membully' habis Jokowi-Amin dengan serangan fitnah dan hoaks," ujar Ari kepada JPNN.com, Selasa (9/7).
BACA JUGA: Tolong Pak Jokowi Pisahkan Jatah Menteri PKB dan NU
Menurut pembimbing disertasi di pasca sarjana Universitas Padjajaran ini, Partai Demokrat dan PAN boleh saja dirangkul Jokowi. Tetapi tidak harus diganjar dengan kursi menteri.
Dalam demokrasi yang sehat, kata Ari, dibutuhkan kelompok oposisi untuk mengontrol jalannya roda pemerintahan.
- Prabowo Lantik Pak Basuki Sebagai Kepala Otorita IKN
- Prabowo Beri Tugas Khusus untuk Basuki Hadimuljono
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini
- Menhum Sebut Jakarta Masih Tetap Ibu Kota Negara, Pindah ke IKN Kapan?
- Bertemu Prabowo dan Jokowi, Ahmad Luthfi Ungkap Pesan yang Disampaikan
- Permintaan Pakar Intelijen Kepada TNI-Polri Terkait Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri