Jokowi Sebut Ada Menteri yang Lembut dan Juga Galak
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa hormat dan kagum pada kaum perempuan Indonesia yang berkontribusi dalam pembangunan negara. Itu dibuktikan suami Iriana dengan menempatkan delapan kaum hawa di Kabinet Kerja.
Semua menteri perempuan itu, menurut Presiden ketujuh RI yang kondang disapa dengan panggilan Jokowi, memiliki karakter masing-masing. Ada yang lembut dan lemah gemulai seperti Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. Tapi juga ada yang sebaliknya.
"Tapi ada juga yang galak agresif. Bu Menteri Kelautan Bu Menteri Susi Pudjiastuti. Galak, nekat. Sudah ada berapa (kapal ditenggealamkan, red)? 343 kapal yang ditenggelamkan dan tidak ada yang protes. Takut semua sama Bu Menteri," kata Jokowi saat menghadiri Forum Muslimah Muda Internasional Fatayat NU di Hotel Arya Duta, Jakarta, Rabu (24/10).
Kemudian ada juga menteri yang pantang menyerah dan tak pernah mundur dalam setiap dialog-dialog internasional. Dialah Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi.
"Kadang galak, bisa lembut, tapi kalau disuruh mundur enggak mau," tukas Jokowi.
Menurutnya, sejak zaman perjuangan kemerdekaan, Indonesia telah memiliki tokoh-tokoh perempuan. Sebut saja Laksamana Malahayati, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika, hingga R.A. Kartini.
Indonesia juga memiliki tokoh-tokoh perempuan yang menginspirasi. Di antaranya Sinta Nuriyah Wahid, pejuang toleransi. Ada juga Butet Manurung, pengajar Suku Anak Dalam di Jambi. Kemudian Mama Aleta Baun, pejuang lingkungan yang banyak sekali memperoleh penghargaan.
"Ada juga ibu kembar, Sri Rossyati dan Sri Irianingsih, ini perintis sekolah untuk anak-anak jalanan," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa hormat dan kagum pada kaum perempuan Indonesia yang berkontribusi dalam pembangunan negara.
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan THT kepada Eks Menteri & Petinggi Negara
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo Larang Menteri Sampaikan Hal Rawan Lewat Telepon, Ini Sebabnya
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan