Jokowi Sebut Inflasi Indonesia Terjaga, Tetapi Subsidi Membebani
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa laju inflasi Indonesia tergolong moderat dibanding negara-negara lain.
Namun, dia menyampaikan pemerintah terbebani anggaran subsidi dan energi.
"Per Juli, tingkat inflasi Indonesia sebesar 4,9% (YoY). Hal itu ditopang oleh peran APBN dalam menjaga stabilitas harga energi dan pangan," ungkap Jokowi dalam pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2023 TA 2023 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/8).
Jokowi menerangkan Indonesia mendapatkan apresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dan memulihkan ekonomi dengan cepat.
Namun, kata Jokowi, anggaran subsidi dan kompensasi energi membengkak.
"Anggaran subsidi dan kompensasi pada 2022 meningkat menjadi Rp 502 triliun," tambah dia.
Dia menyebutkan, di sisi lain, pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01 persen di triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44 persen di triwulan II 2022.
"Sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, didukung oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih serta solidnya kinerja ekspor," ungkap Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintah terbebani anggaran subsidi dan energi.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- 5 Langkah Utama untuk Capai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik