Jokowi Seharusnya Minta Maaf ke Soekarno, Ini Alasannya
jpnn.com - JAKARTA – Ketua Badan Pekerja SETARA Institute Hendardi menilai usulan agar negara meminta maaf kepada Soekarno, merupakan gagasan konstruktif dan merupakan salah satu cara membangun keadaban baru, dengan memberikan pengakuan atas kekeliruan yang terjadi di masa lalu.
Apalagi ide yang menjadi dasar gagasan, bahwa Soekarno secara yuridis tidak pernah terbukti terlibat atau mendukung komunisme, suatu yang menjadi alasan permukaan rezim Orde Baru berbuat dzalim kepada Soekarno.
“Sementara kita tahu bahwa gelar Pahlawan Nasional yang dilekatkan pada Soekarno juga lebih besar bobot politiknya dibanding bobot kemanusiaan dan faktor peranannya di masa perjuangan dan kemerdekaan,” ujar Hendardi, Kamis (15/10).
Atas dasar itu, kata Hendardi, Presiden Joko Widodo sudah seharusnya mewakili negara meminta maaf dan memulihkan martabat kemanusiaan Soekarno. Tidak bisa beban permintaan maaf diserahkan kepada Soeharto sebagai pribadi yg mendzalimi Soekarno.
“Karena kesalahan di masa lalu adalah kesalahan kolektif negara dan Soeharto sebagai kepala negara,” ujarnya.
Karena itu menurut Hendardi, permintaan maaf dan tugas pemulihan atas Soekarno dan keluarganya, melekat pada siapapun yang menjadi kepala negara. Tidak terkecuali Jokowi.
“Ini awal yang baik untuk membangun soliditas baru antarkekuatan bangsa,” ujar Hendardi.(gir/jpnn)
JAKARTA – Ketua Badan Pekerja SETARA Institute Hendardi menilai usulan agar negara meminta maaf kepada Soekarno, merupakan gagasan konstruktif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Penempatan Guru PPPK Tidak Bisa Pakai Permen
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- 2 Remaja Tenggelam di Perairan Desa Sungai Selari, Bea Cukai Bengkalis Bantu Cari Korban