Jokowi Sentil OSS Platform Andalan Bahlil: Saya Disuruh Ngomong Sejam, Faktanya 6 Bulan

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritisi platform Online Single Submission (OSS) program andalan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Jokowi meminta platform OSS itu dibenahi dan ditingkatkan lagi kemampuannya.
Presiden ingin platform tersebut bisa cepat melayani bisnis agar menjaga kepercayaan para investor.
"Platform-nya tolong betul-betul dilihat lagi, dibenahi betul agar yang namanya kita sampaikan cepat, kalau kita ngomong lima menit, lima menit betul, kalau kita ngomong satu jam, satu jam betul," kata Jokowi dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2022 di Jakarta, Rabu (30/11).
Eks gubernur DKI Jakarta itu tidak ingin hanya mendapat laporan platform OSS tersebut sudah bekerja dengan baik.
Akibatnya, Jokowi pun menyampaikan kepada berbagai pihak bahwa OSS sudah bisa dipakai.
"Jangan sampai saya disuruh ngomong satu jam, faktanya bisa enam bulan. Waduh, enggak dipercaya kita nanti. Tolong diperbaiki, masih banyak yang perlu diperbaiki dari platform ini," tandasnya.
Dalam acara tersebut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. (tan/JPNN)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Presiden Jokowi meminta platform OSS itu dibenahi dan ditingkatkan lagi kemampuannya.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Utus Jokowi ke Pemakaman Paus, Prabowo Titipkan Pesan Khusus
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh
- Sepakat dengan IMF, Ekonom Bank Mandiri Sebut Indonesia Salah Satu Pusat Ekonomi Dunia