Jokowi Serahkan 490 Sertifikat untuk Masjid dan Musala
![Jokowi Serahkan 490 Sertifikat untuk Masjid dan Musala](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/03/26/29904bae69572bbf27f298a606ede45a.jpg)
jpnn.com, PALEMBANG - Presiden Joko Widodo menyerahkan sebanyak 490 sertifikat tanah untuk masjid dan musala dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Selatan, Senin (22/1).
Jokowi juga menyerahkan sepuluh sertifikat tanah untuk gereja, lima sertifikat vihara serta kelenteng di Palembang Sport Convention Centre, Kota Palembang.
Hal itu dilakukan bersamaan dengan penyerahan 5.534 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Sumatera Selatan.
Masyarakat yang hadir datang dari berbagai daerah di sana yang meliputi Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Prabumulih, dan lain-lainnya.
Bagi Jokowi, acara tersebut terasa spesial karena baru pertama kali secara bersamaan diserahkan sertifikat tanah untuk rakyat dengan tempat ibadah.
"Pagi hari ini saya sangat berbahagia sekali karena juga diserahkan sertifikat untuk masjid dan musala sebanyak 490 sertifikat," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Menurut Jokowi, penyerahan sertifikat bagi tempat-tempat ibadah ini akan terus dilakukan di semua provinsi, karena masih banyak tempat ibadah yang lahannya belum bersertifikat.
"Baik masjid, musala, gereja yang pada pagi hari ini ada 10 (sertifikat), vihara, dan kelenteng juga," jelas mantan wali kota Solo itu.(fat/jpnn)
Hal itu dilakukan bersamaan dengan penyerahan 5.534 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Sumatera Selatan.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Pakar Minta Menteri ATR/BPN Tak Seenaknya Cabut SHM Lahan Terdampak Abrasi
- Jokowi Lakukan Pertemuan Terbatas dengan Sultan HB X di Klaten
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Ahli Hukum Sebut Gugatan Tanah di Daan Mogot Cacat Formal
- PN Lubuk Linggau Vonis Dua Orang Terkait Kasus Pemalsuan Dokumen Tanah SHGU PT SKB
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa