Jokowi Serukan ASEAN Menjadi Solusi Dunia

jpnn.com, MANILA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kepada para pemimpin negara di Asia Tenggara untuk terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang relevan bagi rakyatnya dan dunia.
Hal itu dikemukakan untuk menjawab kekhawatiran dan kondisi global yang baru-baru ini terjadi.
Jokowi menyampaikan seruan tersebut saat sesi plenary di KTT ke-30 ASEAN di Reception Hall, Philippine International Convention Center, Manila, Sabtu (29/4).
"Kami menyaksikan beberapa kejadian yang mengkhawatirkan. Inilah dunia yang kita hadapi," ujar Jokowi mengawali pandangannya.
Keadaan tersebut menurutnya menjadikan dunia berada dalam sebuah ketidakpastian yang justru dianggap normal dewasa ini. Karenanya, Jokowi mengajak komunitas ASEAN untuk hidup dan membawa perubahan.
"Para pemimpin ASEAN harus memiliki keberanian untuk melihat kekuatan dan kelemahan kita. Sehingga ASEAN akan tetap menjadi organisasi yang relevan bagi rakyatnya dan bagi dunia," serunya.
Di usianya yang ke-50, ASEAN dinilai telah berhasil membentuk suatu ekosistem bagi perdamaian dan kesejahteraan rakyatnya. Capaian tersebut menjadikan organisasi ini sebagai salah satu kekuatan dunia yang senantiasa menarik perhatian kekuatan besar lainnya.
Indonesia pun berharap agar ASEAN terus berkembang menjadi organisasi yang modern dan siap mengatasi segala tantangan zaman.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan kepada para pemimpin negara di Asia Tenggara untuk terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai organisasi yang
- Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Utus Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Ternyata...
- Koordinator Gerakan Indonesia Cerah Tanggapi Kelompok yang Kerap Sudutkan Jokowi
- Jokowi Tempuh Jalur Hukum Perihal Tudingan Berijazah Palsu, Pengamat Politik Boni Hargens: Ini Pelajaran Berdemokrasi
- Heboh Isu Ijazah Palsu, Jokowi Bukan Satu-satunya Sasaran Tembak
- Utus Jokowi ke Pemakaman Paus, Prabowo Titipkan Pesan Khusus
- 5 Berita Terpopuler: Berita Bikin Panik Honorer, Ribuan CPNS 2024 Jadi Mengundurkan Diri, Waduh