Jokowi Siap Geser Subsidi BBM ke Sektor Produktif
Saat ini, Tim Transisi bentukan Jokowi yang dikomandani mantan Mendag Rini M. Soemarno masih terus bekerja. Kemarin, misalnya, Jokowi dan tim kembali melakukan rapat koordinasi membahas sejumlah hal. Dalam dua tiga hari ke depan, Jokowi direncanakan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan untuk membahas hal-hal berkaitan dengan transisi pemerintahan tersebut diagendakan dilaksanakan di sela rangkai acara Presiden SBY menghadiri World Forum UN Alliance of Civilization di Bali.
Sebelumnya, SBY telah menugaskan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto bertemu Jokowi untuk membahas rencana pertemuan tersebut. Djoko dan Jokowi kemudian bertemu di suatu tempat di Jakarta, pada Sabtu malam (23/8) lalu.
Dalam pertemua bersama Djoko tersebut, Jokowi sempat diberi dua alternatif pilihan waktu untuk bertemu Presiden SBY. Yaitu, setelah selesainya rangkaian kunjungan ke Papua dan Bali, atau bertemu di sela-sela agenda Presiden SBY di Bali tersebut.
"Pak Jokowi setuju segera bertemu dengan Pak SBY dan berkenan tanggal 27 atau 28 Agustus di Bali. Akan dilaporkan kepada Presiden SBY," ujar Djoko, sebagaimana dikutip di situs Sekretariat Kabinet,
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Jokowi masih menyatakan kalau jadwal pasti belum ada hingga tadi malam. "Oh belum, kapan dan dimana itu belum," kata Jokowi, usai rapat di kantor Transisi.
Agenda rapat Tim Transisi membicarakan sejumlah hal. Selain terkait program-program kerja pemerintah mendatang, salah satu yang dibahas pula adalah rencana penggunaan teknologi informasi di pemerintahan Jokowi-JK nanti. "Gagasan tentang E-Goverment," kata Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto sebelum pertemuan.
Dia memaparkan, pembahasan tentang infrastruktur IT dan budaya informasi di pemerintahan Jokowi-JK nanti itu dilakukan demi satu hal. Yaitu, untuk memudahkan Jokowi agar bisa mengetahui segala peristiwa yang terjadi dengan cepat. Beberapa metode nanti bisa diterapkan. Misalnya, informasi disampaikan melalui perangkat elektronik seperti hand phone, atau penerapan semacam digital room di Istana Negara.
"Tapi yang terpenting di atas itu semua adalah informasi culture yang memungkinkan Pak Jokowi untuk mewujudkan manajemen penggawasan yang real time. Detik itu juga terjadi, lalu detik itu juga pak Jokowi langsung tahu," beber Andi.(dyn)
JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo masih akan mempertimbangkan sejumlah hal sebelum membuat keputusan berkaitan kebijakan subsidi BBM. Selain
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Bukalapak Menolak Tutup, Lakukan Transisi
- Qatar Buka Keran Investasi untuk Bangun 1 Juta Rumah di Indonesia
- PT Patra Jasa Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2024
- Berkat Program BMD, Omzet Keripik Tempe Yuliza Melonjak