Jokowi Tak Akan Depak Menteri dari PAN, Ini Alasannya

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno meyakini Presiden Joko Widodo tidak akan mencopot politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Asman Abnur dari posisi menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (MenPAN-RB). Pasalnya, mendepak Asman dari Kabinet Kerja justru akan menjadi bumerang bagi presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu.

Adi mengatakan, PAN yang mulanya menjadi oposisi bersama Koalisi Merah Putih (KMP), pada pertengahan 2016 masuk ke barisan pendukung pemerintahan Jokowi dengan menempatkan Asman sebagai menteri di Kabinet Kerja. Namun, partai yang didirikan Amien Rais itu justru selalu bersikap layaknya oposan.

Sebagai contoh, PAN sebelumnya berseberangan dengan partai-partai pendukung pemerintah terkait ketentuan parliamentary threshold dalam UU Pemilu. Selain itu, PAN juga bertentangan dengan pemerintah soal Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

"Publik memang mempertanyakan sikap PAN yang kerap jadi oposisi dari dalam. Sikap politik PAN suka tak sejalan dengan pemerintah meski menjadi bagian pemerintah. Publik menengarai Jokowi bakal me-reshuffle menteri dari PAN. Tapi saya meilhatnya berbeda," ujar Adi kepada JPNN, Selasa (31/10).

Pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, Presiden Jokowi kemungkinan akan mempertahankan menteri dari PAN. Pertimbangannya demi menjaga stabilitas politik jelang Pilpres 2019. 

"Me-reshuffle menteri dari PAN saat ini momentumnya tidak pas. Justru hanya akan menjadi bumerang bagi Jokowi,  karena semakin dibenturkan dengan umat Islam,” ujar Adi.

Selain itu, kata Adi, Presiden Jokowi membutuhkan PAN untuk menjaga hubungan baik dengan kaum Muhammadiyah. “Apalagi PAN merupakan representasi politik Muhammadiyah," ulasnya.(gir/jpnn)