Jokowi Tak Ingin Para Menteri Pakai Mobil Dinas Baru
jpnn.com - JAKARTA - Presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo alias Jokowi tak mau jika menteri-menteri di kabinetnya nanti mengendarai mobil mewah yang masih kinyis-kinyis. Menurutnya, mobil dinas jenis Toyota Crown Saloon yang dipakai para menteri saat ini masih layak dipakai.
"Saya ditelepon oleh Setneg (Sekretariat Negara, red), sudah sampaikan pakai (mobil) yang lama. Enggak usah lah (beli baru)," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/9). Jokowi mengaku belum tahu apakah pengadaan Mercedes Benz untuk mobil dinas menteri itu sudah terealisasi atau belum.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa dirinya ingin para menterinya nanri memakai mobil dinas yang masih dipakai oleh menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. "Saya enggak tahu (pengadaan mobil), kalau sudah dibeli yah enggak apa-apa. Tapi saya ditelepon Setneg, sudah saya sampaikan pakai yang lama," katanya.
Info yang beredar, Setneg telah membelikan Mercedes-Benz untuk ditunggangi para menteri Jokowi. Bahkan, lelang untuk pengadaan mobil senilai Rp 91,9 miliar ini sudah selesai sejak 24 Agustus lalu.
Namun belum diketahui pasti jumlah mobil yang dibelikan. Berdasarkan pengumuman nomor: Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2004 yang dimuat di situs setneg.go.id, pemenang tender pengadaan mobil itu ialah PT Mercedes-Benz Indonesia dengan nama Presiden Direkturnya Dr Claus Herbert Weidner.
Harga total seluruh mobil tersebut sebesar Rp 91,9 miliar. Dalam pengumuman itu juga disebutkan pagu anggaran pengadaan mobil itu Rp 104,4 miliar dengan harga perkiraan sendiri sebesar Rp 101,1 miliar.(rmo/jpnn)
JAKARTA - Presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo alias Jokowi tak mau jika menteri-menteri di kabinetnya nanti mengendarai mobil mewah yang masih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan