Jokowi tak Mau Lagi Ada Pembagian Anggaran
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemerintah ingin agar postur APBN-P 2016 bisa mempertajam program prioritas yang sudah dicanangkan.
Karena itu, dia berharap agar para menteri betul-betul bisa menjalankan amanat penghematan belanja operasional. "Sebab, anggaran akan diprioritaskan untuk belanja produktif," ujarnya, kemarin.
Saat memberikan pengantar pembukaan sidang kabinet paripurna, Presiden Jokowi meminta agar para menteri dan kepala lembaga memfokuskan belanja modal pada infrastruktur.
“Jangan lagi kita terjebak pada money follow function, semuanya dibagi rata pada organisasi-organisasi di kementerian yang ada, di lembaga yang ada,” ujarnya.
Menurut Jokowi, dirinya tidak mau lagi ada pembagian anggaran secara rata dalam organisasi, baik di kementerian maupun lembaga.
Sebab, prioritas harus jelas. Infrastruktur merupakan kunci dalam menekan biaya logistik dan memberikan daya saing investasi.
"Juga mempersatukan kita, baik antarkota antarkabupaten, antarprovinsi, antarpulau," tegasnya.
Jokowi juga menekankan pentingnya reformasi dalam perencanaan dan penganggaran. Dia meminta setiap menteri dan kepala lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya dan tidak diserahkan kepada bawahannya.
JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemerintah ingin agar postur APBN-P 2016 bisa mempertajam program prioritas yang sudah dicanangkan.
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Puluhan Perusahaan Raih BUMN Branding & Marketing Awards 2024