Jokowi Tak Peduli Namanya Dicatut untuk Freeport
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo ternyata sudah mengetahui adanya pencatutan namanya oleh seorang politikus untuk melobi Freeport. Namun, ia memilih tidak mengindahkan tindakan tersebut. Hal ini disampaikan Seskab Pramono Anung.
"Presiden sudah mendengar kurang lebih 3 minggu sebelum berangkat ke Amerika Serikat (AS). Yang jelas, presiden sama sekali tidak memikirkan dan tidak terlalu mempedulikan hal itu,” ujar Pramono di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/11).
Menurut Pramono, sikap itu ditunjukkan Jokowi agar tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Soal Freeport, Pramono juga memastikan sikap presiden sudah tegas dan tidak bisa diintervensi pihak manapun. Presiden juga tidak mengubah keputusannya yang akan membahas kontrak karya baru Freeport pada 2019 nanti.
“Presiden sama sekali tidak terpengaruh urusan itu, dan akan mengambil keputusan benar-benar berdasarkan apa yang beliau yakini terhadap persoalan Freeport,” imbuhnya.
Tadinya, isu politikus mencatut nama Jokowi dan Jusuf Kalla disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said.
Namun, Sudirman sama sekali tidak menyebut nama dan inisial tokoh dimaksud. Sudirman hanya menyebut tokoh tersebut adalah seorang politikus yang cukup ternama.
Kontrak Freeport Indonesia sendiri baru akan berakhir 2021 mendatang. Sesuai Undang-Undang pembicaraan kelanjutan kontrak baru bisa dilaksanakan 2 (dua) tahun sebelum habis kontrak, yaitu tahun 2019 mendatang. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ternyata sudah mengetahui adanya pencatutan namanya oleh seorang politikus untuk melobi Freeport. Namun, ia memilih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka