Jokowi Tak Percaya Daya Beli Menurun, Nih Buktinya
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo tidak percaya dengan pernyataan sejumlah pihak yang menyebut daya beli masyarakat menurun.
Hal itu disampaikan Jokowi -sapaan presiden ketika berbicara pada acara penutupan Rakornas KADIN 2017 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10). Saat itu, dia ingin meyakinkan dunia usaha agar memantapkan optimisme.
Dikatakan Jokowi, Indonesia telah mengantongi kepercayaan dunia internasional. Sekarang ini tinggal dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
“Ini yang meragukan sebetulnya bukan dunia usaha, saya yakin ini orang politik. Atau politikus yang nyambi dengan dunia usaha. Ada apa gitu lho," ucap dia.
Dia pun menyinggung isu penurunan daya beli dan membandingkannya dengan shifting dari offline ke online. Saat ini, katanya, transaksi jual beli masyarakat sudah bergeser ke arah itu.
"Kalau ada toko tutup ya karena ini. Salahnya nggak ikuti jaman. Jasa kurir naik 130 persen, di akhir September ini. Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek. JNE cek, kantor pos cek. Saya kan juga orang lapangan," tutur mantan pengusaha meuble itu.
Belum lagi adanya kenaikan penerimaan dari PPN sebesar 12,14 persen. Hal itu menunjukkan adanya ativitas ekonomi di tengah masyarakat. Sebab, kenaikan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak ada kegiatan ekonomi yang menghasilkan nilai tambah.
Kemudian, katanya, pertumbuhan penerimaan pajak juga terjadi di sektor industri sebesar 16,36 persen dibanding tahun 2016. "Ini tinggi sekali," tukas Kepala Negara.
Presiden Joko Widodo tidak percaya dengan pernyataan sejumlah pihak yang menyebut daya beli masyarakat menurun.
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar