Jokowi Tak Pernah Janjikan Ketum Parpol dapat Jatah Menteri
Terkait pernyataan Jokowi ingin mengangkat menteri-menteri berusia muda, Tamliha justru menangkap bahwa yang sebenarnya diinginkan presiden adalah pengin punya menteri yang merupakan senior partai dan usianya maksimal 50 tahun.
“Itu gambaran bagi yang ingin jadi menteri dari partai,” katanya.
BACA JUGA : Jokowi Kalah di Basis Golkar, Airlangga Berpotensi Tak Kantongi Restu Jadi Ketum Lagi
Dia menjelaskan pengertiannya adalah bahwa Presiden Jokowi ingin bekerja keras selama lima tahun tanpa kendala di lapangan oleh menterinya.
Jadi, kata Tamliha, yang ditangkapnya dari awal adalah Presiden Jokowi menginginkan tidak terlalu banyak partai yang harus dihadapi di DPR. “Jadi, jadi tidak menutup kemungkinan adanya koalisi dari partai yang bukan pendukung Jokowi ketika pilpres yang lalu,” jelasnya.
Dia mengingatkan, jangan sampai keinginan itu dianggap membuat koalisi menjadi gemuk. Hanya saja, kata Tamliha, semua tergantung kepada kebijakan dan kemauan Jokowi.
“Yang diinginkan Pak Jokowi saya yakin bahwa beliau ingin kerja cepat tanpa perlu banyak mengurusi tetek bengek di parlemen,” katanya. (boy/jpnn)
Presiden Joko Widodo ingin bekerja keras selama lima tahun tanpa kendala di lapangan oleh menterinya.
Redaktur & Reporter : Boy
- Heboh Disebut Korban Penganiayaan Ketum Parpol, Nabilla Aprillya Angkat Bicara
- Konon Jadi Korban Penganiayaan Ketum Parpol, Nabilla Apillya Bilang Begini
- Heboh Ketum Parpol Dilaporkan ke Polisi Gegara Aniaya Istri Muda, Ini Analisis Reza
- Sunan Kalijaga Polisikan Ketum Parpol Terkait Penganiayaan terhadap Wanita
- Paloh Sungkan Bahas Kursi Menteri, Drajad PAN: Beliau Paham Fatsun Politik
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional