Jokowi Tegur Menteri soal 3 Periode, Kok Partai Demokrat Tidak Senang?
jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrat angkat bicara terkait sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang menterinya berbicara penundaan pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra lantas membandingkan sikap Presiden Jokowi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia menyebutkan Presiden menegur para pembantunya itu hal biasa sebenarnya.
"Bapak SBY sering melakukannya juga, tetapi perbedaannya adalah Bapak SBY melakukannya di rapat internal dan hanya untuk konsumsi internal," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (7/4).
Dia menegaskan SBY tidak mengekspos kemarahannya ke publik dan menyalahkan para pembantunya di depan publik.
Herzaky juga menyebutkan Presiden Jokowi bisa mencontoh kepada SBY.
"Karena tidak etis sebenarnya mengekspos kemarahan terhadap para pembantunya di depan publik," lanjutnya.
Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu juga menyebutkan reshuffle adalah sepenuhnya hak prerogatif Presiden, tetapi keluh kesah, teguran, kegeraman tanpa sanksi yang nyata bisa dinilai buruk oleh masyarakat.
Kritik langkah Jokowi menegur menteri-menterinya, Partai Demokrat dukung wacana presiden tiga periode?
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP, BCW Desak KPK Lakukan Penyelidikan