Jokowi Telepon Presiden Filipina, Apa yang Dibahas?
jpnn.com - JAKARTA—Presiden Joko Widodo tidak tinggal diam ketika warganya disandera di Filipina. Meski telah menyerahkan penyelesaiannya pada Kementerian Luar Negeri, Jokowi, sapaan akrabnya, tetap melakukan upaya lain. Salah satunya dengan menghubungi Presiden Filipina Benigno Aquino III.
“Tadi ada pembicaraan presiden kita dengan Presiden Filipina,” ujar Kepala BIN Sutiyoso di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/3).
Sutiyoso tidak merinci pembicaraan dua kepala negara tersebut. Namun, ia memastikan Indonesia meminta jaminan keselamatan WNI yang disandera pada pemerintah Filipina. Pasalnya, ini bukan pertama kalinya terjadi penyanderaan di wilayah Filipina. Sebelumnya, sudah ada 11 warga yang pernah disandera. Yaitu 6 warga asli Filipina, dua warga Kanada, satu warga Italia dan Norwegia.
Bahkan pada penyanderaan sebelumnya, pelaku meminta uang tebusan yang lebih fantastis. Untuk warga Kanada diminta tebusan 1 miliar peso. Sementara, saat WNI disandera diminta 50 juta peso.
“Pemerintah lagi merancang beberapa opsi. Tapi prinsip dasarnya adalah bagaimana keamanan para sandera ini paling kita utamakan.Ini adalah negara orang lain tentu harus ada proses,” imbuhnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia juga menunggu jika Filipina bersedia memberi izin pasukan Indonesia masuk ke wilayah penyanderaan dan menyelamatkan WNI. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada