Jokowi Temui Buruh di Sukabumi
jpnn.com - SUKABUMI - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo melanjutkan kampanyenya di wilayah Jawa Barat dengan mengunjungi kawasan industri PT Daehan Global, Sukabumi, Rabu (2/7). Di tempat itu, capres yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu disambut ribuan pekerja dan relawan yang menunggunya sejak pagi.
Dalam orasinya, Jokowi menghimbau para buruh untuk membangun hubungan yang baik dengan perusahaan. Pasalnya, buruh dan perusahaan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
"Bapak dan ibu dengan perusahaan itu satu paket. Kalau perusahaan tidak bisa bayar kan yang rugi bapak ibu semua," kata Jokowi.
Menurutnya, segala permasalahan antara buruh dengan perusahaan harus diselesaikan dengan cara musyawarah. Jika gagal, lanjutnya, maka pemerintah siap untuk turun tangan sebagai mediator.
"Kalau terjadi konflik, pemerintah yang menjadi penengah dan mengambil keputusan. Nggak usahlah demo, temuilah pemerintah yang berwenang saat ada masalah," tutur Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa dirinya sudah sangat berpengalaman menyelesaikan masalah perburuhan. Karenanya, ia berharap para buruh tidak meragukan lagi kemampuannya.
"Dulu saya waktu di DKI UMP saya naikkan 44 persen. Itu saya diamuk pengusaha. Tapi saya punya hitung-hitungannya ada, untuk sekolah berapa? Ongkos berapa? Pas saya jelasin, pengusaha mau mengerti," paparnya. (dil/jpnn)
SUKABUMI - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo melanjutkan kampanyenya di wilayah Jawa Barat dengan mengunjungi kawasan industri PT
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat