Jokowi: Tidak Ada Toleransi untuk Perusuh

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menegaskan pemerintah tidak akan memberikan ruang buat para perusuh yang mengganggu keamanan dan proses demokrasi.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Rabu (22/5). Saat itu Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga para jenderal TNI dan Polri. Mereka adalah Menko Polhukam Jenderal (Purn) TNI Wiranto, Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko, Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sebelum memberikan pernyataan pers tersebut, Jokowi bersama jajarannya itu terlibat pembicaraan di ruang tengah Istana Merdeka.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu lantas menyatakan dia membuka diri kepada siapa pun untuk bersama-sama membangun dan memajukan negara ini. Sebaliknya dia tidak memberi toleransi bagi perusuh.
"Saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapa pun juga yang akan menganggu keamanan, yang akan menganggu proses demokrasi dan persatuan negara yang kita cintai ini, terutama perusuh-perusuh," tegas Jokowi.
(Baca Juga: Ada Perusuh Demo Bawaslu Mengaku Dibayar, Lebih Kurang Rp 6 Juta)
"Kita tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak negara, merusak NKRI. Tidak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," sambung suami Iriana itu.
Selain itu, Jokowi juga menyatakan bahwa situasi hingga saat ini masih terkendali. Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.
Jokowi juga menyatakan bahwa situasi hingga saat ini masih terkendali dan meminta masyarakat tidak perlu khawatir.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI