Jokowi: Tidak Impor Garam, Industri Bisa Berhenti
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menganggap kebijakan pemerintah memberikan kuota impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton pada tahun ini merupakan hal yang realistis.
"Kita harus realistis bahwa industri kita membutuhkan garam kualitas berbeda, yang dihasilkan oleh petambak garam berbeda, di pasar berbeda, segementasi berbeda, dan kualitas berbeda," ucap Jokowi usai membuka Indonesia Industrial Summit 2018 dan peluncuran Making Indonesia 4.0 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).
Pria asal Solo, Jawa Tengah, itu juga mencontohkan situasi yang dialami industri jika tidak ada impor garam.
"Kalau kita tidak impor garam industri itu akibatnya apa? Industri bisa berhenti,” tambah Jokowi.
Karena itu, dia meminta publik membedakan garam industri dan garam konsumsi yang dihasilkan petambak di berbagai daerah.
“Saya pantau harga garam di Madura, NTT, Aceh dalam posisi baik," kata Jokowi. (fat/jpnn)
Jokowi menganggap kebijakan pemerintah memberikan kuota impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton pada tahun ini merupakan hal yang realistis
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI