Jokowi Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, Prabowo Bagaimana?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi masuk daftar tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. Jokowi berada di urutan ke-16 The Muslim 500.
Pengamat komunikasi politik Silvanus Alvin meyakini, dengan predikat tersebut, Jokowi akan semakin mudah menyasar kalangan mayoritas menjelang pelaksanaan Pilpres 2019.
"Perlu diketahui, penyelenggara The Muslim 500' itu adalah The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berada di Amman, Jordania. Jadi ia mulai bisa menyasar kalangan mayoritas," ujar Silvanus kepada JPNN, Selasa (17/4).
Lulusan master dari University of Leicester ini juga meyakini kalangan tertentu akan kesulitan menyerang Jokowi kembali dengan isu agama. Mayoritas umat muslim tentu lebih mempercayai penghargaan yang diberikan daripada sekadar isu tanpa fakta.
"Saya kira dengan penghargaan itu, rival Jokowi yaitu Prabowo Subianto juga kembali tertinggal," kata Silvanus.
Pengajar di Universitas Bunda Mulia ini menilai, rekaman video Prabowo Subianto diarak dengan bertelanjang dada di Hambalang, Jawa Barat, Rabu (11//4) kemarin, sebenarnya cukup baik. Menunjukkan mantan Danjen Kopassus itu sangat dekat dengan kader muda dan pemilih pemula.
"Bisa jadi itu upaya Prabowo menggaet pemilih pemula. Jokowi kan sebelumnya lebih dulu mendekati pemilih pemula dengan aktif mengikuti tren anak muda. Tapi yang jelas dengan penghargaan yang diperoleh (Jokowi, red) menunjukkan Prabowo kembali tertinggal langkah dari Jokowi," pungkas Silvanus.(gir/jpnn)
Presiden Jokowi masuk daftar tokoh muslim berpengaruh di dunia, akan membuatnya semakin gampang bergerak ke kalangan mayoritas.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri Perdana, Ini Agendanya
- PKN Akan Mengawal Program Prabowo yang Prorakyat
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji