Jokowi Ungkap Alasannya Bilang Politikus Sontoloyo
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi menyinggung soal politikus sontoloyo dalam pertemuan dengan pimpinan gereja dan rektor atau pimpinan perguruan tinggi Kristen se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (24/10).
"Jengkel saya. Saya itu enggak pernah pakai kata-kata seperti itu, karena sudah jengkel ya keluar. Saya itu biasanya bisa ngerem, tapi kalau sudah jengkel ya gimana," ucap Jokowi.
Mulanya, suami Iriana menyebutkan bahwa bangsa Indonesia yang beragam sudah final dengan yang namanya kebinekaan.
Selama ini juga tidak ada lagi yang mempersoalkan karena itu kesepakatan para pendiri bangsa.
Namun karena pemilihan kepala daerah hingga presiden, urusan politik mulai masuk. Maka dipakailah yang namanya politik tidak beradab, tidak beretika, tidak bertata krama sesauai nilai-nilai keindonesiaan.
Perpolitikan kita menurutnya kerap diwarnai oleh adu domba, cara-cara politik yang memfitnah, memecah belah. Hanya untuk merebut sebuah kursi, sebuah kekuasaan, semuanya dihalalkan.
"Nah dimulai dari sini. Sehingga muncul, kalau saya sampaikan yang sedikit masalah, yang sebetulnya sudah berpuluh tahun tidak pernah ada masalah. Inilah kenapa kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo ya itu," tegas mantan wali kota Surakarta itu.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengungkap alasannya menyebut politikus sontoloyo yang sempat dia singgung.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Prabowo Terbuka Bila Jokowi Masuk Gerindra, tetapi Tak Mau Memaksa
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN
- Dirjen IKP Sebut Hasil Survei Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Masih Tinggi