Jokowi Upayakan Kemerdekaan 166 Masyarakat Adat yang Ditahan
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mempertimbangkan untuk membebaskan 166 warga masyarakat adat yang ditahan pihak kepolisian karena konflik agraria.
Ini disampaikan Jokowi (sapaan Joko Widodo) saat bertemu Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (25/6).
"Ada (upaya pembebasan). Mereka kan ditahan karena mempertahankan wilayah adatnya. Mereka dianggap melawan izin pemerintah. Jadi sebenarnya korban, malah dianggap menolak pembangunan," ujar Ketua AMAN Abdon Nababan usai bertemu presiden.
Abdon datang bersama pengurus AMAN lainnya. Sebagian dari mereka memakai pakaian adat daerah masing-masing seperti dari Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Hadir pula mendampingi Wimar Witoelar yang menjadi Chairman Yayasan Perspektif Baru (YPB).
Kebanyakan para tahanan itu berasal dari wilayah Sulawesi dan Sumatera. Abdon tidak merinci kasus per kasus yang dihadapi para warga tersebut. Menurut Abdon untuk upaya pembebasan itu, pemerintah akan membentuk satgas dalam waktu dekat.
"Nanti dilihat apakah bisa dengan upaya amnesti, grasi, abolisi. Makanya ini salah satu tugas satgas nanti," tandas Abdon. (flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo mempertimbangkan untuk membebaskan 166 warga masyarakat adat yang ditahan pihak kepolisian karena konflik agraria.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Barang Impor Bernilai Miliaran, Begini Kronologinya
- 5 Berita Terpopuler: 2 Masalah Tak Terduga Muncul, Honorer & PPPK Mendesak Gaji Tambahan, Jangan Kurang Manusiawi
- Pemutihan Utang Petani jadi Wujud Dukungan Pemerintah ke Pertanian
- Inovatif dalam Pengelolaan Zakat, BAZNAS Jabar Sabet Juara ISEF 2024
- Ahli Waris Korban Erupsi Lewotobi Dapat Santunan Rp 135 Juta
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jakarta, Hujan Mulai Siang