Jokowi Vs Prabowo Baru Sebatas Saling Serang, Adu Nyinyir
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai dua kubu yang bertarung di Pilpres 2019 masih berimbang dalam memanfaatkan masa kampanye yang digelar sejak 23 September lalu.
Belum ada yang terlalu menonjol, sehingga memengaruhi elektabilitas pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
"Dua pasangan tersebut masih imbang dalam berkampanye. Namun sayang, kampanye belum menyentuh hal yang substansial," ujar Ujang kepada JPNN, Rabu (31/10).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menilai, sampai sejauh ini belum ada adu ide dan gagasan yang cerdas dari visi, misi, dan program-program terbaik masing-masing pasangan calon.
"Kampanye masih sebatas saling adu argumen, saling serang, dan adu nyinyiran. Setop itu semua, hadirkan kampanye yang menyenangkan dan menggembirakan," ucapnya.
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini lebih lanjut mengingatkan, pesta demokrasi pilpres sejatinya harus membahagiakan. Bukan menebar ketakutan.
Karena itu, masing-masing kubu harus mampu memberikan yang terbaik bagi perkembangan demokrasi ke depan. Sikap menebar ketakutan dan nyinyir hanya akan menciptakan kebiasaan yang tak baik bagi demokrasi ke depan. (gir/jpnn)
Pengamat menilai dua pasangan tersebut masih imbang dalam berkampanye. Namun sayang, kampanye belum menyentuh hal yang substansial.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Deddy PDIP Nilai Reshuffle Jadi Babak Baru Jokowi Vs Prabowo
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- Saiful Mujani Ingatkan Jangan Sampai Terulang Perbuatan Merusak Demokrasi
- Banyak Keunggulan, Erick Thohir Bisa Diterima Semua Elemen Masyarakat