Jokowi: Wajah Ndeso Kok Dibilang China
jpnn.com - BANDUNG - Setelah mengunjungi Sukabumi dan Cianjur, kemarin Jokowi hadir di Lapangan Tegalega, Bandung.
Jokowi berorasi di depan ribuan masyarakat yang memenuhi lokasi tersebut. Capres yang diusung koalisi kerakyatan itu menggelar kampanye terbuka dengan mengusung tema "Silaturahim bersama Petani se-Jawa Barat".
Dengan menggunakan kaos berwarna putih hijau, massa sudah memenuhi lapangan meski Jokowi belum hadir di lokasi. Dihibur alunan musik, mereka tetap setia menunggu kehadiran calon pemimpin pilihannya itu.
Jokowi pun hadir di lokasi tersebut setelah sebelumnya melakukan ziarah ke makam Nanang Ma'soem yang wafat Rabu (2/7) malam. Sekitar pukul 13.00, Jokowi pun naik ke atas panggung dan memulai orasinya.
Jokowi menyatakan, dirinya sangat peduli terhadap masyarakat di pedesaan. Jokowi pun menangkis tuduhan terhadap dirinya yang dianggap keturunan Tionghoa.
"Saya orang Jawa, saya lahir di Karanganyar. Gimana ceritanya, wajah ndeso kok dibilang China," kelakarnya.
Di sela-sela orasinya, Jokowi meminta salah satu simpatisannya naik ke atas panggung untuk diajak berbincang. Warga tersebut bernama Adin, asal Ciwidey.
Jokowi pun kembali menegaskan, jangan pernah ada yang meremehkan orang desa. Terlebih, di bulan puasa ini, Jokowi meminta seluruh pihak untuk saling menghormati. Dalam kampanye tersebut nampak hadir juga Ketua HKTI Oesman Sapta serta politisi PDIP, Maruarar Sirait dan Guruh Soekarnoputra.
BANDUNG - Setelah mengunjungi Sukabumi dan Cianjur, kemarin Jokowi hadir di Lapangan Tegalega, Bandung. Jokowi berorasi di depan ribuan masyarakat
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa