Jokowi: Ya Kita Lihat Nanti
jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo menilai tindakan Presiden Brasil Dilma Rousseff yang menolak surat kepercayaan Duta Besar Republik Indonesia Toto Riyanto secara mendadak di Istana Kepresidenan Brasil, sebagai sebuah tata krama yang tidak lazim. Terlebih, Toto awalnya telah diundang secara resmi dalam kegiatan penerimaan itu.
“Ya kalau hal-hal seperti itu menurut saya sebuah tata krama yang tidak lazim,” kata presiden di Base Ops TNI AU di kompleks Bandara Halimperdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (23/2).
Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff itu berkaitan dengan eksekusi terpidana mati narkoba, termasuk seorang warga Brasil di Indonesia, Marco Archer, pada 18 Januari 2015 lalu, dan satu warga lagi pada eksekusi gelombang kedua dalam waktu dekat.
Atas alasan itu pula presiden telah meminta Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk menarik pulang Dubes RI untuk negara tersebut.
“Hari Jumat (20/2) sudah saya perintah untuk duta besar kita ditarik pulang. Itu perintah saya,” tegasnya.
Ketika ditanya pertimbangan akan membekukan hubungan diplomatik dengan Brasil, presiden tidak menjawabnya tegas. “Ya kita lihat nanti," tandasnya. (flo/jpnn)
JAKARTA--Presiden Joko Widodo menilai tindakan Presiden Brasil Dilma Rousseff yang menolak surat kepercayaan Duta Besar Republik Indonesia Toto Riyanto
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penetapan Tersangka Hasto Politisasi Jelang Kongres PDIP? KPK Bilang Begini
- Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Deputi KemenPAN-RB Beri Penjelasan
- Tinjau Gereja, Pj Gubernur Jakarta Pastikan Natal Berjalan Lancar
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka