Jokowi…Siapkan Palangka Raya jadi Ibu Kota Indonesia
Menelaah baik-baik kabar yang disampaikan pejabat Kementerian Dalam Negeri itu, agaknya Presiden Jokowi hendak menyambung rencana lama. Rencana yang pertamakali dicetuskan Presiden Soekarno pada 17 Juli 1957.
Mari sejenak bernostalgia...
Selasa, 16 Juli 1957
Bung Karno memasuki hutan Kalimantan. Diiringi sejumlah perahu, Presiden pertama Indonesia bertolak dari Kabupaten Kapuas, mengarungi Kayahan, sungai besar yang mengaliri Borneo Tengah.
Rakyat keluar dengan biduk masing-masing. Sambil memekik "merdeka!", "merdeka!" mereka menyambut Bung Karno yang selama ini hanya dilihat di potret yang dijual di perahu-perahu.
Di saat bersamaan ada kesibukan di kampung kecil, di tengah rimba raya Kalimantan. Kampung Pahandut namanya. Berpenduduk lebih kurang 900 jiwa.
Sejumlah rakyat berkumpul. Membuat panggung. Rencananya, esok hari Pahandut kedatangan tamu agung, Presiden Soekarno. Dan esok hari, Pahandut akan berganti nama jadi Palangka Raya.
Tiga puluh enam jam lamanya Bung Karno memudiki sungai itu.
KODE Jokowi. Para peneliti di Kementerian Dalam Negeri mengkaji rencana memindahkan ibu kota Indonesia ke Palangka Raya, Kalimantan.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo