Joman Minta Jokowi Tunjuk Sosok Berani Mati Jadi Menteri, Lalu Sodorkan 19 Nama

jpnn.com, JAKARTA - Kelompok sukarelawan Jokowi Mania (JoMan) kembali bersuara mendorong reshuffle alias perombakan kabinet. Kelompok yang dipimpin Imanuel Ebenezer itu meminta Presiden Jokowi memasukkan sosok-sosok berkredibilitas, berintegritas dan loyal.
"Orang-orang seperti Menkeu Sri Mulyani atau Faisal Basri. Mereka hanya contoh. Yang utama adalah figur figur bersih dan petarung rakyat harus dimasukkan," kata Ketua Joman Imanuel Ebenezer dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Selasa (15/12).
"Jangan lagi ada orang seperti Edy Prabowo, Pratikno dan Juliari Batubara di kabinet," tambah pria yang akrab disapa Noel.
Aktivis '98 ini mengingatkan bahwa negara sedang dalam kondisi yang sulit. Di tengah teror pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai, rakyat malah terus-terusan dibuat kecewa oleh menteri-menteri tidak kompeten, bahkan korup.
Karena itu, ungkap Noel, dibutuhkan menteri-menteri yang cakap bekerja, pro rakyat dan NKRI.
“Harus bekerja keras dan punya kredibilitas. Kalau tidak nanti akan terulang lagi skandal-skandal kasus korupsi menteri," ucap Noel.
Dia bahkan mengusulkan agar Jokowi membuat pakta integritas untuk ditandatangani seluruh anggota kabinet. Isinya, pernyataan bersedia untuk dihukum mati jika sampai terbukti korupsi.
“Seleksi dan jaringlah orang-orang super. Punya sikap profesional dan mampu bekerja baik sehingga popularitas Jokowi bisa terdongkrak di mata rakyat bukan
malah nyungsep," tegas dia. (dil/jpnn)
Kelompok sukarelawan Jokowi Mania (JoMan) kembali bersuara mendorong perombakan alias reshuffle kabinet
- Penghentian Operasi Sritex Berujung PHK, Wamen Noel Menyoroti Putusan Kurator
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Golkar Hormati Hak Prerogatif Prabowo dalam Reshuffle Kabinet
- Jazilul Fawaid: Presiden Prabowo Telah Buktikan Penertiban Menteri
- Kabar Prabowo Reshuffle Kabinet Rabu Ini, Ketua MPR Singgung Kewenangan Presiden
- Bakal Dilantik Jadi Mendiktisaintek, Prof. Brian Tiba di Istana Negara