Jomblo Demo: Pacaran di Tempat Umum Adalah Terorisme
jpnn.com - jpnn.com -Hari Valentine mungkin akan menjadi momen sangat menyiksa buat yang belum punya tambatan hati, alias jomblo.
Nah, gerombolan lelaki jomblo di Shibuya, Jepang pun merasa perlu bertindak. Minggu (12/2) kemarin, mereka berdemo menolak Valentine’s Day. Mereka menuntut pemerintah melarang warganya berpacaran di tempat umum.
Para jomblo tersebut menamakan dirinya sebagai Kakuhido atau Aliansi Revolusioner Pria yang Dianggap Tidak Menarik bagi Perempuan.
Mereka begitu merana. Sebab, di Jepang, perempuan hanya memberikan hadiah kepada pria yang mereka taksir. Sebulan kemudian atau 14 Maret, ada White Day. Yaitu, pria yang sudah mendapatkan cokelat atau hadiah lain wajib membalas dengan memberikan cokelat putih.
’’Orang-orang seperti kami yang tidak mencari nilai cinta sedang ditindas masyarakat. Ini adalah konspirasi dari orang-orang yang berpikir bahwa pria tidak atraktif itu inferior ataupun pecundang,’’ ujar Takayuki Akimoto, juru bicara Kakuhido.
Untuk mendukung aksinya, anggota Kakuhido membawa spanduk-spanduk berukuran cukup besar. Salah satunya bertulisan Pacaran di Tempat Umum Adalah Terorisme.
Banyaknya pasangan yang bermesraan di depan umum membuat anggota Kakuhido merasa begitu buruk. Tradisi memberikan cokelat juga mengakibatkan orang terus bersaing.
’’Kalian dihakimi hanya dari berapa cokelat yang kalian dapatkan. Ini adalah strategi bisnis dari kapitalis cokelat. Ini menggelikan,’’ tegas pria 33 tahun tersebut.
Hari Valentine mungkin akan menjadi momen sangat menyiksa buat yang belum punya tambatan hati, alias jomblo.
- Muzz Gelar Acara Singles Mingle untuk Jomblo Muslim di Jakarta
- Mahasiswa Unsri Kembangkan Sistem AI Cari Jodoh, Para Jomblo Silakan Merapat
- Rayakan Valentine Di Melbourne, Uci Flowdea Ceritakan Momen Manis Ini
- Masyarakat di Ilir Timur I Palembang Dapat Doorprize Setelah Mencoblos
- Hari Valentine, TPS 21 di Palembang Dihiasi Serba Pink
- KPPS di Kupang Hias Sejumlah TPS dengan Tema Valentine