Jonan Desak ITS Segara Produksi Mobil Listrik

Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS, Ketut Buda Artana mengungkapkan, pihaknya tidak bisa berdiri sendiri untuk memproduksi kendaraan bertenaga listrik secara massal. Harus ada dukungan penuh dari pemerintah untuk mewujudkannya.
"Produksi mobil listrik tidak sederhana. Harus ada perusahaan yang mau bekerjasama untuk memproduksi mobil dan motor tenaga listrik," kata Ketut.
Dikatakan Ketut, untuk bahan mobil listrik bisa diproduksi di dalam negeri. Hanya baterainya saja yang harus dibeli dari luar negeri. "Ahli ahli kita suda bisa membuat dengan kualitas bagus," terangnya.
Disinggung soal MoU ITS dengan Balitbang Kementerian ESDM , Ketut mengatakan, kerjasama tersebut menekankan pada teknologi smelter, energi baru berbasis laut dan kendaraan bertenaga listrik.
Ketut menjelaskan, ITS telah menciptakan mini smelter dan kini digunakan di Sulawesi sejak dua tahun lalu. Teknologi yang dikembangkan sangat kompetitif.
"Untuk komersialisasinya tidak bisa melaksanakan sendiri. Harus ada dukungan daei pemerintah agar bersinergi dengan perusahaan," ungkap Katut.
Sedangkan untuk energi baru berbasis laut, ITS sudah menciptakan pembangkit listrik tenaga arus laut. Pembangkit ini sudah dipasang di Bali. (ang/rud)
Ignasius Jonan berharap ITS segera memproduksi mobil listrik. JIka dirasa masih berat, memproduksi sepeda motor listrik terlebih dahulu.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Mudik Lebaran Naik Mobil Listrik? Cek Lokasi SPKLU Lewat Aplikasi Ini, Lengkap
- Nissan Leaf Generasi Baru Akan Menjelma jadi Crossover, Punya Jangkauan 598 Km
- Sokonindo Tunjukkan Komitmen pada Kendaraan Listrik dan Ekspansi Pasar RI
- VKTR Rilis Laporan Keuangan
- Mudik Pakai Mobil Listrik, Berikut Daftar SPKLU di Tol Trans Jawa
- CSI Buka Suara soal Sejumlah Mobil Chery yang Terbakar di Bekasi, Simak