Jonan: Kebiasaan Maskapai di Indonesia, Jual Tiket sebelum Kantongi Izin
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan menyebut maskapai di Indonesia punya kebiasaan jelek, yakni menjual tiket terlebih dulu, sebelum mengantongi izin terbang dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Biasanya kata Jonan, tiket yang dijual tersebut berupa tiket promo untuk waktu terbang enam sampai 12 bulan ke depan. Padahal, izin rute dan izin terbang dari Kemenhub dikeluarkan setiap 6 bulan sekali. Hal tersebut disampaikan Jonan saat menggelar rapat kerja bersama Komisi V DPR.
"Jadi memang kebiasaan maskapai pak, (maskapai) menjual tiket sebelum ada izin terbang dari kita (Kemenhub)," papar Jonan di Gedung Komisi V DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/1).
Untuk itu, Kemenhub lanjut Jonan, sudah mengeluarkan larangan penjualan tiket penerbangan yang dijual maskapai sebelum ada izin terbang dari Kemenhub. "Sudah kami larang, maskapai ndak bisa terbang sebelum ada izin rute terbangnya," terang dia.
Jonan lantas membanggakan keberhasilan dirinya semasa menjabat sebagai Dirut KAI kepada anggota Komisi V. Di mana ia tidak berani menjual tiket sebelum mengantongi izin dari Dirjen Perkeretaapian Kemenhub. "Ketika saya di KAI, nggak berani saya jual tiket kalau tidak ada izin," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan menyebut maskapai di Indonesia punya kebiasaan jelek, yakni menjual tiket terlebih dulu, sebelum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Panggil Petinggi PT. Insight Investmen Management dan PT Taspen
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Aktif Mendorong Percepatan Reformasi Sektor Keuangan, Misbakhun Raih detikJatim Awards 2024
- Polda Riau Sita 30 Kg Sabu-Sabu, Irjen Iqbal Ancam Jerat Hukuman Mati Bandar Narkoba
- Bea Cukai Serahkan Barbuk Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Kota Semarang, Ada Mobil Mewah
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran